Hola chicos benvenidos a mi blog!! Hayooo.. kalian tau ga apa artinya?? Itu bahasa Spanyol lohh, sesekali pake bahasa gituan gapapa kalik yaaa. Penasaran juga, ok artinya adalah.... aduh kalian cari sendiri aja yaa, cari di kamus atau ga cari di google translate. Cape?? Gamau lama-lama?? Iya dehh iyaa sini gua kasi tau artinya dalam bahasa planet, ehhh maksud gua dalam bahasa inggris adalah "Hi guys welcome back to my blog" jadi sekarang udah pada tau kannnn.
Nah sekarang dipostingan ketiga ini gua mau ngebahas atau mendeskripsikan tentang sesuatu yang gua rasa itu menarik. Kalian tau apa?? yaitu tentang Danau Maninjau. Sebelumnya gua mau tanya keteman-teman gua dulu,kalian tau ga apa itu danau?? Ok guys jawaban kalian itu benar, tapi lebih tepatnya adalah sejumlah air (tawar / asin) yang terakumulasi disuatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Ok sekarang udah tau kan apa itu danau. Nah sekarang kita ngomongin lagi masalah Danau Maninjau. Danau maninjau adalah sebuah danau di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara kota Padang. Danau ini adalah sebuah danau vulkanik yang berawal dari letusan gunung Tinjau. Panjang danau ini 16 km, dan lebarnya 8 km, berada di ketinggian 461,50 meter diatas permukaan laut.
Danau Maninjau merupakan sebuah kaldera dari letusan besar gunung api yang menghamburkan kurang lebih 220-250 km3 material piroklastik. Kaldera tersebut terbentuk karena letusan gunung api strato komposit yang berkembang di zona tektonik sistem Sesar Besar Sumatera yang bernama gunung tinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding.
Asal usul danau maninjau berasal dari
seorang gadis menjalin kasih dengan pemuda bernama Sigiran, tetapi kisah cinta berujung dengan munculnya fitnah dari kesembilan bujang. Para bujang ini menuduh hubungan yang terjadi antara keduanya telah melampaui batas norma masyarakat.
Dengan tuduhan yang dilontarkan oleh kesembilan saudaranya, sang gadis beserta kekasihnya kemudian bersumpah. Keduanya akan melompat ke kawah Gunung Tinjau (Sitinjau) untuk membuktikan kesucian diri mereka.
Sebelum melompat, mereka berkata dengan lantang, jika mereka bersalah maka gunung tersebut tidak akan meletus, tetapi jika mereka berdua tidak bersalah maka gunung tersebut akan meletus. Kisah ini pun berakhir dengan meletusnya Gunung Sitinjau sehingga membuktikan keduanya tidak bersalah. (Dari google sihh, karna gua ga tau ceritanya, wkwkwkwkwk)
Nah itulah cerita tentang bagaimana terbentuknya danau maninjau. Sekarang jika ingin melihat danau maninjau dari kelok 44 atau Puncak lawang, tampak menawan. Air yang tenang seperti kaca berkilau terpantul cahaya matahari. Bayangan bukit-bukit disekelilingnya tampak dipermukaan danau. Tak heran jika Danau maninjau di sumatera barat ini, pernah menjadi kampung wisatawan asing. Tourist eropa dan jepang, datang kesini sepanjang tahun, hotel dan homestay pun ramai dikunjungi. Bahkan setiap harinya disini bisa kita temukan tourist berlalu lalang yang datang untuk melihat keindahannya.Jika kita melihat danau ini dari atas pada malam hari itu Amazing banget.
Oh ya guys danau maninjau ini adalah danau terbesar kedua setelah Danau Singkarak, di Sumatera barat. Sedangkan di Indonesia danau maninjau berada diurutan ke sebelas terbesar. Guys ada banyak ikan yang terdapat di danau ini, contohnya Bada, Rinuak (bentuknya kecil, imut imut gitcuu), ikan nila, ikan patin, ikan barau, ikan gurami, ikan kailan panjang, ikan gabus, ikan majalaya, ikan lele, ikan indosiar. Dan ada juga udang lobster.
Tapi itu dulu..... sekarang udah beda bet sama danau yang dulu. Perbedaannya itu 180 derajat. Bayangin ya guys, danau maninjau yang dulunya bersih, sekarang kotor. Danau yang dulunya bisa digunain untuk mandi dan kebutuhan sehari-hari, sekarang udah ga bisa lagiiii (kok gua jadi sedih yaa??). Itu semua adalah salahnya masyarakat disini, memang tidak semua masyarakat disini yang melakukannya, tapi lebih dominan / lebih banyak orang yang melakukannya dari pada yang tidak melakukan. Yang gua maksud disini adalah keramba atau tambak ikan, emang sih.. mata pencarian masyarakat maninjau dominan bertambak ikan, tapi itu semua harus dipikirkan untuk masa depan danau maninjau kedepannya, apakah itu akan berdampak bagus atau tidak.
Sedangkan sekarang saja danau ini sudah rusak, ikan yang dulunya banyak, air yang jernih, semua sudah tak ada lagi. Semuanya telah berubah ikan yang ada disini sudah pada mati, bahkan ikan yang menjadi ciri khas maninjau seperti: rinuak dan bada sudah jarang ditemukan atau bahkan sudah tidak ada lagi. Asal mula dari semua ini adalah Pelet, yaitu makanan ikan yang diberi oleh petani tambak kepada ikannya, kemudian makanan yang tidak termakan oleh ikan, jatuh ke dasar danau dan mengendap. Dan akibatnya ikan terkena racun dari limbah pakan ikan tersebut. Inilah yang membuat ikan di danau ini terkena tuba, karena ini lah ikan-ikan tersebut keracunan, dan pada akhirnya mati.
Guys ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan danau ini:
1. Pembuangan limbah masyarakat yang menyebabkan pencemaran air danau.
2. Pembudidayaan ikan dengan keramba yang tidak terkendali sehingga berpotensi pembuangan limbah pakan ikan kedalam danau, dan terjadilah pencemaran air.
Nah itulah beberapa faktor yang dapat menyebabkan danau menjadi rusak. Semua faktor itu tidak lain dan tak bukan diakibatkan oleh:
1. Sebagian besar diakibatkan oleh kesalahan manusia yang begitu serakah dan tidak peduli dengan kelestarian lingkungan hidup, demi keuntungan dan kekayaan sendiri.
2. Masyarakat yang tinggal disekitar danau kebanyakan tidak peduli dengan masalah lingkungan hidup, mungkin mereka hanya menganggap itu bukan tanggung jawab mereka, tapi tanggung jawab pemerintah.
3. Masyarakat yang tinggal disekitar danau kurang tau dampak kerusukan danau bagi lingkungan hidup.
Tapi sekarang sepertinya tambak ikan didanau ini sudah berkurang, gua rasa ini terjadi gara-gara kejadian yang terjadi sekitar beberapa bulan yang lalu yang sudah menimpa danau maninjau ini, akibatnya banyak tambak-tambak ikan masyarakat yang hancur, nah maka dari itu gua berharap mudah-mudahan masyarakat disini sadar. Bahkan beberapa bulan yang lalu juga TNI dari kodam dan koramil juga sempat bergotong royong untuk membersihkan danau ini. Memangnya kita tidak malu, mereka saja, membantu kita untuk membersihkan danau, sedangkan kita yang tinggal disekitar danau tidak pernah membersihkan danau kita sendiri.
Oleh karena itu gua mau memberikan beberapa upaya untuk melestarikan atau menyelamatkan danau kita ini:
1. Jangan membuang sampah dan limbah sembarangan.
2. Jangan jadikan danau sebagai toilek raksasa (wkwwkwk)
3. Batasilah budidaya keramba.
4. Membuat festival budaya dalam upaya pelestarian danau.
Ok guys sekian dari gua, semoga tulisan gua dapat bermanfaat dan bagi yang merasa sikap nya itu sama kayak yang gua tulis diatas, mudah-mudahan bisa berubah yaaa.
Intinya kita semua harus mempunyai kesadaran untuk merubah pola fikir, kita itu harus move, jangan stay aja.
Ohyaa guys don't forget to like, comment, and share yaaa
Oke see you ....
Assalamualaikum Wr. Wb.